Menanggapi penangkapan tersebut, PB Pemuda Muslimin Indonesia melalui ketua III, Ardinal menyampaikan duka cita mendalam terhadap operasi pemberangusan FPI yang distigmakan sebagai organisasi Teroris. Penangkapan Munarman ini jauh dari harapan publik yang menghendaki TNI-Polri lebih tegas terhadap gerakan separatis-Teroris di Papua yang telah menewaskan Kabinda Papua, Brigjend. IGP Danny Karya Nugraha.
Penangkapan Munarman terkesan sangat dipaksakan mengingat yang bersangkutan sedang menjalankan ibadah ramadhan dan menunggu waktu berbuka puasa dikediamannya. Keterlibatan sebagai pelaku dan pendukung terorisme di Indonesia terkesan dipaksakan Karena terdapat anggota ex FPI yang melakukan pembakaran SPBU dengan alibi pembebasan HRS.
Kami menyayangkan, Polri tidak melakukan soft power dan asas praduga tak bersalah namun langsung melakukan penangkapan, tentu ini tidak dapat dikatakan prestasi yang baik disaat pelaku teroris yang lebih berbahaya yang merongrong NKRI masih berkeliaran melakukan aksinya di Papua.
Belum lagi penangkapan terhadap kasus kejahatan lain seperti korupsi yang para pelakunya masih bebas berkeliaran tanpa tersentuh hukum yang sangat jelas dan terang delik pidananya.
Oleh karena itu kami berharap kepada Kapolri agar proses penegakan hukum ini bersandar terhadap prinsip Keadilan serta mengedepankan restorative justice, serta menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab. khusus penangkapan Munarman ini Polri harus segera memproses secara Jelas dan adil serta wajib dibuktikan di pengadilan, agar polemik dan tuduhan rekayasa dalam kasus ini bisa dijawab dengan terang benderang tutupnya.
