"Saya mengutuk keras teror pengeboman di gereja Katolik Katedral Makasar. Perbuatan keji ini di luar perikemanusiaan. Jangan pernah takut dengan aksi-aksi semacam ini karena kalau takut akan memberi ruang bagi teror-teror selanjutnya," ujar Kasman, Ahad (28/3).
Menurut Kasman, aksi teror ini harus dilawan dengan cara bergandengan tangan. Ia juga meminta agar penegak hukum bisa mengusut tuntas insiden tersebut.
"Kami mendesak dan mendukung agar Kapolda Irjen. Pol. Drs. H. Merdisyam, M.Si. beserta jajaran aparat dapat mengusut tuntas insiden ini. Aksi ini telah melukai masyarakat Indonesia yang hidup rukun dan damai," kata dia.
Ia juga mengatakan, untuk menumpas jaringan teroris ini perlu adanya kerja sama antar lembaga. Selain itu perlu adanya kesadaran masyarakat mengenai ancaman tindakan terorisme.
"Kerja penumpasan jaringan teroris tak bisa mengandalkan satu lembaga semata. Butuh sinergi antar lembaga agar penindakan dan penumpasan aksi terorisme bisa dilakukan dengan kuat di tanah air," jelasnya.
Sebelumnya, bom meledak sekitar pukul 10.30 WITA. Total ada dua pelaku yakni seorang laki-laki dan perempuan. Mereka menggunakan motor matic dengan nomor polisi DD 5984 MD.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan menyebut, identitas pelaku laki-laki berinisial L. Sedangkan perempuan belum diketahui karena hancur.
Dalam menjalankan aksinya, dua pelaku memasuki pelataran dan pintu gereja katedral. Sebab saat itu memang tengah ada misa Palma, rangkaian ibadah Paskah.