Muhtadin Sabili meminta supaya tak ada aksi saling sikut di internal Organisasi ini. Ia berharap supaya Kongres Nasional kali ini dapat mengedepankan azas musyawarah mufakat. Hal ini disampaikan Muhtadin Sabili dalam meberikan arahan pada Rapat Panitia MS XIII yang dihadiri pimpinan Harian PB Pemuda Muslim.
Ingin Aklamasi Hingga saat ini, walaupun mekanisme pemilihan calon ketua umum sudah tertera dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PDPRT) namun belum ditetapkan oleh Panitia Majelis Syuro XIII. Meski begitu, Sekjend PB Pemuda Muslimin Indonesia Evick Budianto melempar sinyal bahwa pemilihan ketua umum Pemuda Muslim yang baru dapat dilakukan secara aklamasi. Menurut Evick, mekanisme aklamasi pun bagian dari demokrasi. "Aklamasi itu bagian dari demokrasi juga," imbuhnya.. Evick mengatakan, pemilihan ketua umum melalui aklamasi pernah terjadi di internal Pemuda Muslimin Indonesia. Karena sebelumnya, Saudara Ketua Umum Muhtadin Sabili juga terpilih sebagai ketua umum melalui aklamasi pada Majelis Syuro XII tahun 2014. Meski demikian, Evick tetap menyerahkan mekanisme pemilihan ketua umum ini kepada Organisas, "Yaitu dipulangkan kepada seluruh peserta, wufud yang mempunyai hak pemegang suara," ujarnya.
Musyawarah Mufakat Adapun Sekjend PB Pemuda Muslimin Indonesia Evick Budianto berharap agar pemilihan ketua umum Pemuda Muslim dilakukan secara musyawarah mufakat. Artinya, para calon ketua umum yang telah dipilih dan ditunjuk 5 (Lima) orang formatur dari setiap Pimpinan Cabang (PC) maka mereka ini berundinglah dalam Majelis Tertinggi ini yang mempunyai wewenang untuk menentukan satu orang ketua umum. "Jadi kalau calonnya ada beberapa, kan kalau bermusyawarah kan baik. Tenaga kan bisa disimpan untuk berkompetisi dengan pihak lain, paling baik musyawarah mufakat," Evick meminta para calon ketua umum untuk mengesampingkan ego masing-masing. Ia juga meminta seluruh kader Pemuda Muslim dari Sabang sampai Marauke bersatu padu menghimpun kekuatan. Hal ini, menurut dia, sangat diperlukan untuk kemajuan Pemuda Muslim ke depan. "Kita kesampingkan ego-ego yang ada. Di situlah, Pemuda Muslim akan menjadi contoh sebagai Pemersatu dan perekat seluruh anak bangsa dalam membangun Peradaban Mulia, Tutupnya.