Apa yang harus dilakukan anak muda itu sama
seperti yang mesti dilakukan seorang petani. Ia wajib mempersiapkan diri untuk
menghadapi musim hujan. Bila ia menghabiskan seluruh hasil panennya, tentu ia
akan miskin saat sudah tidak panen lagi. (Ibnu al Jauzi, Shaid Al-Khâtir).
ESAI, PemudaMuslimNews - Berbicara tentang Pemuda Muslimin maka ada banyak cerita
inspiratif yang akan terpapar. Mulai dengan semangat tingginya dalam menjalani
hidup. Tentang perannya yang begitu besar. Fisiknya yang kuat. Pemikiran dan
ide-idenya yang cemerlang. Dan tentang kesempatan emas ini; masa muda untuk apa
ia habiskan. Apakah untuk amal kebaikan atau keburukan. Tapi semoga kita
termasuk ke dalam segolongan pemuda yang selalu berada dalam koridor kebaikan
dan petunjukNya seperti yang tercantum dalam surat Al-Kahfi [18] ayat 30, “Sungguh,
mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan
menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu.” Dan surat
Al-Kahfi ayat 13, “Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan
sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan
mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.”
Sebelum kami lebih jauh melanjutkan tulisan ini.
Ada sebuah motivasi tentang pentingnya peran seorang Pemuda Muslimin yang diungkapkan
oleh ‘Umar bin al Khaththab; “Ketika aku mengalami sebuah permasalahan, maka
aku akan memanggil para pemuda.” Dan sebuah ungkapan dari orator muda
ulung; Presiden pertama RI; Ir. Soekarno berpesan; “Berikan aku 10 pemuda,
maka aku akan menggemparkan dunia!”
Bila kita menyaksamai jalannya alur sejarah dan
peradaban dunia. Mulai dari diciptakannya manusia pertama; Nabi Adam ‘Alaihissalam
dan Siti Hawa hingga kehidupan modern saat ini. Jelaslah tampak pada setiap
zamannya. Bahwa peran pemuda sebagai lokomotif penggerak utama perubahan menuju
kebaikan pasti ada. Dalam kaitannya mewarnai segala peran-peran kehidupan di
dunia yang fana ini.
Mulai dari kisah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam
dengan ide cemerlangnya yang mampu menghancurkan berhala-berhala sesembahan
Raja Namrudz bin Kan’aan beserta seluruh pengikutnya ketika mereka keluar kota
beramai-ramai pada suatu hari raya yang mereka anggap sebagai keramat. Darinya
kita belajar tentang strategi dan keberanian.
Kemudian kisah Nabi Yusuf ‘Alaihissalam,
seorang pemuda tampan yang mampu mengalahkan godaan seorang wanita cantik; Siti
Zulaikha pada suatu kesempatan ketika ia diajak berbuat maksiat. Darinya kita
belajar tentang keteguhan iman. Lalu dari Nabi Musa ‘Alaihissalam yang
melawan keangkuhan Fir’aun dan pengikutnya yang fasik. Darinya kita belajar
arti kegigihan dalam berjuang. Dari Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi wa
Sallam kita belajar tentang kejujuran, kesabaran dan kepemimpinan. Dan
masih banyak lagi kisah-kisah inspiratif lainnya, yang terukir pada masa muda.
Tapi cukuplah beberapa sajian kisah-kisah mulia di atas, semoga mewakili
semuanya.
Masa muda adalah masa di mana kekuatan itu masih
terkumpul. Mulai dari kekuatan fisik, pikiran, semangat dan motivasi yang masih
terjaga. Dan siap untuk di berdayagunakan. Seperti yang tersirat dalam
Al-Qur’an surat Ar-Rûm [30] ayat 54, “Allahlah yang menciptakan kamu dari
keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi
kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan
beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui,
Mahakuasa.” Berbeda dengan ketika kita masih anak-anak yang masih suka
bermain. Dan ketika tua butuh banyak istirahat karena fisik sudah tidak sekuat
ketika masa muda lagi.
Maka mari kita manfaatkan masa muda ini dengan
sebaik-baiknya. Untuk beramal kebaikan dengan semaksimal mungkin. Dan engkau
pun tercatat dan dikenang dalam sejarah kehidupan karena telah banyak memberi
manfaat. Seperti yang diungkapkan Wildan Taufiqur Rahman dalam bukunya “Ideas
for Kampus Madani”; “Saya yakin sejarah hari ini tidak bisa terulang di hari
yang lain. Sebuah momentum terbaik tidak selalu lahir untuk kedua kalinya.”
Dan momentum terbaik itu adalah masa muda.
Untuk mu para Pemuda Muslim mari kita warnai peran-peran
kehidupan yang kita jalani di dunia yang fana ini dengan cahaya petunjukNya.
Muchlis Zamzami, Can Annadwi, MA. Ketua II PB Pemuda Muslimin Indonesia