PEMUDA MUSLIMIN INDONESIA

memperkokoh keislaman dan keindonesiaan menuju peradaban mulia

Selasa, 04 Mei 2021

Teladan Rasulullah SAW pada Hari Terakhir Ramadhan

Jakarta, pemudamuslimin-news.com — Bersungguh-sungguhlah beribadah pada malam-malam akhir Ramadhan, Meningkatkan aktivitas ibadah pada malam-malam pengujung Ramadhan juga dilakukan oleh Rasulullah SAW. Apa yang dilakukan Ra sulullah SAW pada malam-malam itu tentu bisa menjadi teladan sekaligus panduan bagi kita.

Dalam riwayat Imam Muslim, Sayyidah 'Aisyah menceritakan ten tang tahajudnya Rasulullah SAW pada 10 malam terakhir Ramadhan. Menurut 'Aisyah, shalat tahajud Ra sulullah SAW pada saat Ramadhan tidak seperti tahajudnya di malam-malam lain.

Habib Fathan Ibrahim, mengatakan, dengan tahajud pada malam-malam biasa, Rasulullah layak mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar karena beliau berdirinya lama dengan bacaaan surah yang panjang. Dalam banyak ri wayat, Rasulullah SAW biasa mem baca surah al-Baqarah, juga Ali Imran.

"Dan Sayyidah 'Aisyah juga yang menyebut bahwa kalau shalat malam beliau sampai kakinya memar," kata Habib Fathan Ibrahim kepada Pemudamuslimin-news, belum lama ini.

Artinya, Rasulullah SAW ingin memberikan contoh bagaimana seharus nya seorang Muslim beribadah secara maksimal di sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Selain itu, lanjut Habib Fathan Ibrahim, Rasulullah SAW juga mengajak keluarganya untuk menghidupkan malam-malam akhir Ramadhan dengan ibadah sebagaimana yang beliau lakukan. Dalam sebuah hadis, Say yidah 'Aisyah mengatakan, ketika masuk 10 malam terakhir Ramadhan, Rasulullah SAW membangunkan keluarganya, dan beliau kuatkan ikat pinggangnya. "Maksudnya melakukan lebih dari biasanya," ujar dia.

Pada siang hari, Rasulullah SAW adalah orang yang paling banyak bersedekah di bulan Ramadhan. "Itu bisa berarti bahwa sedekah jauh lebih banyak dan baik ketika masuk di 10 akhir Ramadhan," katanya.

Rasulullah SAW juga tidak per nah meninggalkan iktikaf di masjid pada 10 malam terakhir Ramadhan. Namun, Habib Fathan menekan kan, iktikaf bukanlah syarat untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Sebab, Lailatul Qadar tidak dikhususkan untuk mereka yang beriktikaf saja, siapa pun yang saat itu menghidupkan malamnya dengan ibadah.

Habib Fathan Ibrahim yang juga Ketua Departemen Pendidikan dan Dakwah Pimpinan Besar (PB) Pemuda Muslimin mengajak setiap Muslim memanfaatkan hari-hari terakhir di bulan Ramadhan semaksimal mungkin. '"Dan tidak ada teladan yang paling baik bagi kita selain dari Rasulullah SAW dalam mengisi Ramadhan terutama di 10 hari terakhir," ujar dia.

Dalam sebuah hadis disebutkan, "Rasulullah SAW ketika memasuki sepuluh hari terakhir 'mengencang kan gamisnya', menghidupkan malam nya, dan membangunkan ke luarganya." (HR Bukhari). Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari menjelaskan, yang di maksud "mengencangkan gamis nya" adalah memisahkan diri dari istri-istri beliau.

Hal tersebut, menurut Habib Fathan, menunjukkan betapa beliau sangat serius dan sungguh-sungguh menyikapi hari-hari terakhir bulan Ramadhan.

Lantas, ibadah apakah yang se\baik nya kita lakukan pada hari-hari tersebut? Seluruh bentuk ibadah seperti shalat, tilawah, zikir, munajat, dan terutama iktikaf. Jika saat ini tidak dapat melaksanakan iktikaf di masjid, bisa kita lakukan di rumah karena ada uzur.

"Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar (perjalanan jauh), maka dicatat baginya pahala sebagai mana kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat." (HR Bukhari, No 2.996).

Share:

SILATNAS 2021

SILATNAS 2021
Sukseskan Silatnas Pemuda Muslimin 2021

Official Account Media Sosial

Kabar Viral

Bersama Lawan Corona

PILIHAN REDAKSI

Muhtadin Sabili Ditetapkan Jadi Ketua Umum PB Pemuda Muslimin Lewat Aklamasi

Bogor, PemudaMuslimin-News.Com — Forum tertinggi organisasi Majelis Syuro (Kongres Nasional) Pemuda Muslimin Indonesia  menyepakati dan m...

Terbaru