JAKARTA, PemudaMuslimNews — Pimpinan Besar (PB) Pemuda Muslimin Indonesia (PEMUDA MUSLIM) menegaskan netral atau tidak memihak ke siapapun dalam ajang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Namun, PB Pemuda Muslimin Indonesia berharap sekali ada kadernya yang bisa maju dalam pesta demokrasi itu.
Sekjend PB Pemuda Muslimin
Indonesia Evick Budianto mengatakan, alasannya karena Pemuda Muslimin Indonesia
bukanlah bagian dari Parpol, melainkan ormas Kepemudaan Islam yang berisi dan
berhimpun kumpulan aktivis lintas Profesi dengan latar belakang akademik yang
beragam serta anak-anak muda milenial yang kreatif. "Jadi, kami ormas kepemudaan
Islam yang berlandaskan nilai-nilai syariah dan tidak mendukung Capres,"
ujarnya saat usai Pantau kesiapan Panitia Latihan Kepemimpinan II (LK II) 2018 melalui phone call yang akan
diselenggarakan di Sulawesi Selatan, Jum’at (20/4).
Evick melanjutkan, dengan tidak
dikabulkannya gugatan UU Pemilu oleh Mahkamah Konstitusi (MK), yang berarti
pengusungan bakal calon presiden harus memenuhi ambang batas atau presidential threshold sebesar
20 persen, maka PB Pemuda Muslimin Indonesia menganalisa tidak banyak Paslon
Capres di 2019.
Saat ditanya siapa tokoh Capres
atau Cawapres yang ideal menurut Pemuda Muslim, Evick menjelaskan PB Pemuda
Muslimin Indonesia memprioritaskan anggotanya sendiri. "Karena itu, kami akan
mendorong kader-kader Pemuda Muslimin Indonesia seperti H. M Muhtadin Sabili (Ketua
Umum PB) atau H. Tedi Yusaldi (Bendahara Umum PB) untuk bisa menjadi Capres maupun
Cawapres," pungkasnya.
Sehubungan dengan tahun politik
2019, PB Pemuda Muslimin Indonesia mengajak ummat Islam khususnya kaum Milenial untuk sadar politik
dengan menggunakan hak politik sebagai warga negara yang baik dengan memilih
pemimpin yang dekat dan memperjuangkan kepentingan seluruh anak bangsa di tanah
tumpah darah Indonesia.
Red/PemudaMuslimNews/Kominfo