JAKARTA, PemudaMuslimNews – Ketua Umum PB Pemuda Muslimin Indonesia (Muhtadin Sabili) didampingi Sekjen beserta jajaran pengurus lainnya ikut dan hadiri Upacara peringatan Hari
Pahlawan di atas KRI dr Soeharso-990, diperairan Laut Jawa.
Upacara tabur bunga dilaksanakan dari geladak KRI dr Soeharso 990 yang
berlabuh di dermaga JITC Tanjung Priok Jakarta dengan komandan upacara
Letkol infantri Triono yang sehari-hari sebagai Komandan Yonif Mekanis
203. Pada pukul 07.00 WIB, kapal rumah sakit milik TNI Angkatan Laut
tersebut berlayar menuju perairan Teluk Jakarta atau tepatnya di Pulau
Damar, sebagai tempat tabur bunga dilakukan.
Upacara kali ini di pimpin OSO dan peserta upacara dari unsur Ormas Kepemudaan Pemuda Muslimin Indonesia, HMI, HIMMAH, SEMMI, KAMMI, GMNI, FKPPI, TNI Angkatan
Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan lainnya mengheningkan cipta.
Suasana hening di kapal yang berjalan pelan di atas laut dengan ombak
yang cukup tenang.
Tak terkecuali Soepranoto. Veteran
perang yang sudah menginjak usia 96 tahun itu, terlihat khidmat
mengikuti upacara. Meskipun harus duduk di atas kursi roda dan dikawal
anggota keluarga.
Sebelum upacara tabur bunga
dilaksanakan diawali dengan mengheningkan cipta, ditandai dengan
pembunyian sirene oleh kapal-kapal yang ada di sekitar KRI Soeharso pada
pukul 08.15 WIB.
Setelah mengheningkan cipta, OSO
didaulat untuk melakukan pelarungan bunga ke laut. Ia berjalan ke arah
lambung buritan kapal melaksanakan pelarungan bunga sebagai tanda
penghormatan kepada arwah para pejuang bangsa yang telah gugur
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Tanda
penghormatan kepada arwah para pejuang bangsa yang telah gugur
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Upacara di KRI Soeharso 990
berlangsung khidmat. KRI dikeliling kapal pengawal dari pasukan elite
TNI AL.
"Hikmah dari acara ini adalah, penghormatan terhadap perjuangan
para anak bangsa yang mendahului kita maupun yang masih hidup. Waktu
berjuang, mereka bersatu tanpa mempertentangkan asal-usul, agama,
perbedaan suku dan ras. Mereka untuk persatuan bangsa ini," kata OSO.
Ia
berharap masyarakat Indonesia yang hidup setelah kemerdekaan bisa
mencontoh semangat para pahlawan. Anak bangsa yang ada sekarang harus
mampu mengisi kemerdekaan yang telah diraih, tanpa membeda-bedakan latar
belakang.
"Kita kembali ke satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa," tutur OSO?.
"Sekarang
ini pahlawan-pahlawan kemakmuran, pahlawan perdamaian, pahlawan yang
menyatukan anak bangsa. Itu yang menjadi pahlawan sekarang. Kita tidak
bertempur lagi tapi harus dapat menyatukan anak bangsa, dapat membangun
Indonesia," katanya.
OSO mengungkapkan, ekonomi
dan Indonesia harus terus dibangun. Terutama di kawasan daerah. "Dapat
membangun ekonomi dan daerah-daerah itu harus disatukan harus disatukan
infrastruktur daerah harus dibangun," ungkapnya.
Testimoni :
Harry Soeratin, Sekjen Kementerian Sosial
“Kegiatan
ini sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa dan perjuangan para
pahlawan dan pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan raganya demi tetap
utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia”
Evick Budianto, Sekjen PB Pemuda Muslim
"Salam Ta'zhim kami pada pahlawan yang tak dikenal, tak bergelar, tak disebut
dalam buku ajar, tak diingat dalam do'a & upacara nan hingar?
Oesman Sapta, Ketua DPD RI
"Hikmah
dari acara ini adalah, penghormatan terhadap perjuangan para anak bangsa
yang mendahului kita maupun yang masih hidup. Waktu berjuang, mereka
bersatu tanpa mempertentangkan asal-usul, agama, perbedaan suku dan ras.
Mereka untuk persatuan bangsa ini,"
Ketua Umum PW Pemuda Muslim DI Yogyakarta
Jogjakarta, Aji Andrianto, juga mengharapkan hal yang sama. Baginya, ini momentum yang harus dijadikan sebagai ajang pemersatu anak Bangsa.
Ketua Umum PW Pemuda Muslim DI Yogyakarta
Jogjakarta, Aji Andrianto, juga mengharapkan hal yang sama. Baginya, ini momentum yang harus dijadikan sebagai ajang pemersatu anak Bangsa.