Mumpung kita belum memasuki 10 terakhir, mari kita kejar lailatul qadr dengan doa,” pesan Ketua Departemen Pendidikan dan Dakwah PB Pemuda Muslimin Indonesia, Habib Fathan Ibrahim dalam tausiyah ketika Tadarus bersama yang digelar salah seorang Kader Pemuda Muslim di Masjid At-Taqwa di Batusari, Jakarta Barat, baru-baru ini.
Habib Fathan menyampaikan, berdasarkan Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ulama-ulama mengatakan disunnahkan berdoa dan meminta kepada Allah agar diberi kesempatan untuk bertemu dengan malam lailatul qadr.
Kejarlah, mimpikanlah, pada malam-malam ganjil yang secara khusus di 10 malam terakhir Ramadhan,” seru Dai lulusan Aligarh Muslim University New Nelhi, India ini. Lebih jelas, ia mengatakan, pada 10 hari tersebut, ada 5 (lima) malam peluang datangnya lailatul qadr. Yaitu di malam 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadhan.
Lima malam ini punya peluang untuk kita dapat malam lailatul qadr,” imbuhnya, seraya menambahkan, ada yang bilang lailatul qadr datang secara khusus pada malam 27 Ramadhan. Di Masjidil Haram malam 27 lebih semarak daripada musim haji,” tutur dai yang terbiasa mengajar mengaji ini.
Habib pun menjelaskan, lailatul qadr memiliki banyak keistimewaan. Antara lain, malam itu ditaqdirkan ketentuan-ketentuan Allah yang berlaku 1 tahun penuh.
Sampai pada tingkat hajinya seseorang ditentukan, terangnya, berdasarkan salah satu riwayat dari Abdullah ibnu Abbas.
Kedua, tambah Habib, pada malam lailatul qadr bumi menyempit. “Dalam arti maknawi,” imbuhnya. Karena pada saat itu jelasnya malaikat-malaikat dikomando Jibril turun ke bumi. Bumi menyempit karena tak mampu menampung malaikat-malaikat,” ungkapnya di depan para jama’ah Pemuda Muslim yang bertadarus malam itu.
Keistimewaan lainnya, masih kata Habib, pada malam itu Allah Subhanahu Wata’ala menurunkan Al-Qur’an.
Maka, lebih jauh ia mengatakan, barangsiapa ingin mendapatkan kemuliaan, maka raihlah dengan Al-Qur’an. Al-qadr sendiri maknanya adalah KEMULIAAN, tegas Ketua Departemen Dakwah PB Pemuda Muslimin Indonesia ini.