JAKARTA, PemudaMuslimNews - Pemuda Muslimin Indonesia menolak tegas perayaan Hari Valentine
atau Hari Kasih Sayang jatuh pada tanggal 14 Februari setiap tahun. Sebab, Hari
Valentine dianggap tidak sesuai dengan nilai Adat budaya Indonesia dan ajaran
Islam.
Ketua II Pimpinan Besar (PB) Pemuda Muslimin Indonesia,
Muhammad Kasman dalam pesan singkat Blackberry Massenger (BBM)
Ahad, (8/2) mengungkapkan, perayaan “Valentine Day” merupakan gerbang
menuju perbuatan seks bebas.
“Bahkan beberapa waktu terakhir kita dikagetkan dengan adanya kejadian penjualan coklat valentine berhadiah kondom, juga pemberian diskon oleh hotel tertentu bagi pasangan kekasih yang menginap selama Februari”
Kedua kejadian tersebut menurutnya, secara jelas menunjukkan bahwa Hari Valentine telah menjadi ajang maksiat serta momentum melakukan seks bebas dengan kedok kasih sayang.
Menyikapi hal ini, maka Ketua II PB Pemuda Muslimin Indonesia menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Peringatan Hari Valentine bukan merupakan ajaran Islam, bahkan merupakan sebuah tradisi jahiliah yang bertentangan dengan Islam.
2. Menyerukan kepada seluruh kader dan Pimpinan
Cabang Pemuda Muslimin Indonesia se-Indonesia untuk tidak terlibat dalam
perayaan Hari Valentine.
3. Mengajak seluruh elemen umat Islam se-Indonesia untuk tak henti-hentinya mengingatkan umat Islam agar tidak terjebak
pada tindakan maksiat.
4. Menghimbau Pemerintah untuk berperan aktif dalam meminimalisir ekses
negatif perayaan Hari Valentine di Wilayahnya masing-masing.
5. Meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas
pelaku seks bebas dan bentuk maksiat lainnya yang berkedok perayaan Hari Valentine.
6. Mengajak kepada seluruh elemen masyarakat
untuk menciptakan suasana aman, damai dan tentram di daerah ini.